Saturday, June 13, 2009

UNTUK SUAMI ISTERI YANG SELALU BERGADUH

Tauladan

Sepasang suami isteri yang sudah menikah selama 7 tahun dan memiliki

3 orang anak, terlibat dalam sebuah pertengkaran hebat.

Begitu hebatnya pertengkaran mereka, sampai akhirnya mereka

memutuskan untuk bercerai, mengakhiri kehidupan rumah tangga

mereka secepat mungkin...

Mereka menemui seorang peguam, untuk melangsungkan perundingan

pembahagian harta sepencarian di antara mereka, perundingan

berlangsung lancar dan akhirnya

sebagian besar masalah dapat diselesaikan, baik tanah,

rumah, dan semua aset

harta mereka dapat dibahagi dan mencapai kepuasan kedua

belah pihak. Hanya satu hal tidak ditemukan jalan keluarnya,

yaitu mengenai pembahagian anak [jangan lupa anak mereka

tiga orang].

Baik si suami maupun si isteri, sama sama

ingin mengasuh 2 anak, tidak ada yang mau mengalah, dan anak

tidak mungkin dibelah dua seperti pada Zaman Nabi Sulaiman

a.s. dulu.

Akhirnya mereka menemui seorang tokoh agama,

meminta nasihat bagaimana jalan keluar yang harus ditempuh.

Sang Imam akhirnya memberikan jalan keluar yang bijak,

yaitu mereka

diminta menunda perceraiannya selama satu tahun, mereka

harus menambah satu orang anak selama satu tahun, bila Tuhan

mengizinkan perceraian mereka, Tuhan akan memberikan

tambahan satu anak, total menjadi 4 anak, sehingga mudah

untuk dibahagi di antara mereka

berdua.

Kerana

si suami dan si isteri sangat serius untuk bercerai, mereka

mengambil keputusan berusaha keras untuk menambah anak, dan

akhirnya mereka berhasil.

Setahun

kemudian, ketika Sang Imam berjalan jalan, beliau bertemu

dengan pasangan suami isteri ini, sedang bergandingan tangan

dengan mesra, sehingga Sang Imam bertanya, :

"Apakah Kalian

tidak berhasil menambah anak sehingga kalian batal

bercerai?".

Sang Suami lalu menjawab : "Tuhan maha

pengasih, Dia memberikan kami tambahan anak, tapi sekaligus

juga memberikan isyarat agar kami saling memaafkan dan

saling mengasihi, kami memutuskan untuk tidak bercerai".

"Bagaimana Tuhan memberikan isyaratNya?" , tanya Sang

Imam.

"Tuhan memberikan kami tambahan anak, bukan satu

anak, tapi dua anak,anak kembar

!!".

Beberapa

hikmah:

1.

Menunda tindakan negatif sering

bermanfaat, apalagi ketika seseorang sedang dikuasai emosi.

Ada baiknya jika kita sedang marah kita menunda sesuatu yang

ingin kita lakukan. Betapa banyak penghuni penjara yang

menyesal: mengapa ketika marah memukuli isteri/anak/ dsb

sampai tewas....

2.

Mampu mengendalikan marah [emosi] adalah

kunci kebaikan, sehingga nabi saw menekankan laa taghdhab

[jangan marah] kepada

sahabatnya.

3.

Kisah diatas menunjukkan kasih sayang

Allah, tetapi ada yang lebih baik daripada kisah di atas

yaitu pasangan suami isteri yang selalu berhasil meredam

pertengkaran mereka. Mungkin keluar rumah meninggalkan

isteri/suami yang marah untuk sebentar kemudian kembali

membawa buah tangan/peralatan baru kesukaannya akan

membuatnya tersenyum, meminta maaf dan berfikir betapa

baiknya suaminya/isterinya.

4.

Pertengkaran itu lumrah rumah tangga.

Dengan pertengkaranlah membuat keharmonian semakin terasa

nikmat.

Orang bijaksana akan menikmati pertengkaran dan masa-masa

setelahnya dengan tetap mengendalikan suasana agar tidak

sampai keluar dari sunnah Nabi saw. Karen a pertengkaran itu

seperti api: sedikitnya bermanfaat tetapi besar dan

luasnya

membinasakan.

...sampaikanlah

ilmu walaupun hanya satu ayat......

No comments:

Post a Comment